Indonesia Ferry Property

Dirut IFPRO Dampingi LPEI dalam Kunjungan DPSP Labuan Bajo

Labuan Bajo (12/7) – Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui LPEI melakukan kunjungan liputan Penugasan Khusus Ekspor (PKE) untuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo tanggal 9 – 12 Juli 2025. Rombongan bermalam dan melaksanakan sesi media briefing di Hotel Meruorah. Ferry Snyders selaku Direktur Utama PT Indonesia Ferry Prroperty (IFPRO) juga diundang sebagai salah satu narasumber dengan berbagai 10 media online, 4 media cetak dan 4 televisi nasional. Kunjungan ini juga sekaligus melihat perkembangan Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo yang pada tahapan pengembangan selanjutnya didukung dengan pendanaan LPEI.

Setelah melakukan pembangunan Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo yang mempunyai 145 kamar dan multifunction 1000 pax serta Plaza Komersial Tahap I dengan luas NLA eksisting senilai 2.335 m2 dan 32 unit ruang sewa, PT Indonesia Ferry Properti turut mendukung program pemerintah dalam rangka pengembangan di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo. Program pengembangan selanjutnya didukung oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) National Interest Account (NIA).

Fasilitas Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) yang disalurkan melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut mendukung pengembangan kawasan Labuan Bajo melalui PT Indonesia Ferry Properti. Dukungan ini mencakup pembangunan Hotel Midtier, Kawasan Komersial Tahap II, dan Social Club. Pembangunan tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat infrastruktur pariwisata di Labuan Bajo, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo sebagai salah satu Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Dalam sesi media briefing, Pelaksana Tugas Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U.Norhadi menyampaikan bahwa pemerintah concern untuk meningkatkan project tourism internasional untuk mengekplorasi kapasitas ekonomi domestik.

Tony Prianto selaku Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara DJPPR Kementerian Keuangan RI juga mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan menugaskan LPEI untuk dapat mendukung pengembanagn marina dan fasilitas penunjangnya untuk pariwisata di Labuan Bajo.

Ferry Snyders menyampaikan bahwa program NIA memperkuat terciptanya infrastruktur yang cukup menjanjikan di Labuan Bajo untuk mendapatkan market internasional. Selain itu selama periode 2022-2025 kedatangan wisatawan asing di Hotel Meruorah mengalami peningkatan positif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022 lalu wisatawan asing di Hotel Meruorah sebanyak 10,4%, lalu meningkat menjadi 20,4% di 2023. Saat ini dominasi wisatawan di Hotel Meruorah merupakan wisatawan asing sebesar 57,4% hingga Juni 2025.

Pada periode 2025 – 2026, IFPRO melakukan pembangunan atas new development Labuan Bajo, yaitu Hotel Midtier, Kawasan Komersial Tahap II dan Social Club. Dari ketiga pengembangan tersebut, Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, sementara Hotel Mid-Tier akan tetap berada dalam tahap konstruksi hingga akhir tahun 2026.

Related